Melihat Pasien Karantina Rusunawa IAIN Tulungagung Gelar Upacara HUT RI

By Abdi Satria


nusakini.com-Tulungagung-Ada banyak cara mengekspresikan rasa syukur atas nikmat kemerdekaan. Salah satunya dengan menggelar upacara, seperti yang dilakukan pasien Covid-19 yang tengah jalani karantina di rusunawa IAIN Tulungagung. 

Pandemi dan kondisi karantina tidak menyurutkan semangat mereka mengekspresikan semangat nasionalisme dan patriotisme melalui upacara. Senin, 17 Agustus 2020, tepat pukul 10.00, mereka berdiri di halaman rusunawa, menyelenggarakan upacara bendera secara sederhana. 

SPR (59) salah satu pasien Covid-19 hampir tak kuasa menahan air matanya saat ia berdiri hormat kepada sang merah putih sambil menyanyikan lagu Indonesia Raya. SPR yang menjalani karantina bersama istri dan cucunya ini bertugas sebagai pembina upacara. 

"Saya pada waktu menyanyikan lagu Indonesia Raya tadi sangat terharu bahkan meneteskan air mata. Kami bersama 6 pasien lainnya, meski sedang dikarantina, bersyukur bisa memperingati kemerdekaan Negara kita meskipun secara sederhana," ujarnya.  

"Kami lakukan ini untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan terdahulu yang telah gugur demi merebut kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia," sambungnya. 

Koordinator Tim LDP (Layanan Dukungan Psikososial) Tagana Tulungagung Imam Safi'i yang merupakan inisiator kegiatan ini, mengatakan pelaksaanaan upacara bendera dalam rangka memperingati HUT RI ke-75 di rusunawa dilakukan secara spontan. 

"Kami secara spontanitas mengadakan upacara bendera tadi semata didasari kesadaran jiwa patriotisme dan nasionalisme kami yang selanjutnya kami sampaikan gagasan ke pasien Covid-19 yang menjalani karantina," tuturnya.  

"Alhamdulillah mendapat sambutan luar biasa semangatnya sehingga upacara bendera tadi tepat pukul 10.00 WIB terlaksana dengan tertib dan lancar," lanjutnya. 

Menurut Imam, upacara digelar sederhana. Dia hanya menyiapkan bendera merah putih yang dipancangkan pada tiang thrypod dan disambungkan ke joran atau stick pancing. "Karena tidak ada perencanaan sebelumnya, kira-kira tingginya sekitar 5 meter," terang Imam. 

Upacara bendera di rusunawa IAIN Tulungagung ini digelar dengan tetap menjalankan protokol kesehatan. Upacara diikuti oleh tujuh pasien, dua diantaranya adalah pasien perempuan usia 5 tahun dan pasien lansia usia 72 tahun. Karena dalam kondisi punya riwayat stroke, pasien lansia itu mengikuti upacara sembari duduk di kursi.  

Hadir bergabung juga dalam upacara ini, tiga personil Tagana Tulungagung serta tiga tim medis Puskesmas Kedungwaru. Sementara tim keamanan tetap siaga di pos penjagaan.(p/ab)